Balairung Pancasila |
10 Juli 2009, hari itu, takdir membawa kita melihat begitu megahnya balairung pancasila, serta bertemu dengan orang-orang dari seluruh penjuru nusantara.
Untuk pertama kalinya, kita merasa begitu terasing dan seorang diri. Tak pernah terbayang di benak kita sebelumnya, bahwa inilah hari yang akan menjadi sejarah berharga dalam hidup kita. Sebuah langkah awal yang kita ambil untuk menjadi seorang siswa SMA Taruna Nusantara.
Hari-hari yang kita lewati dengan berlatih
keras bersama teman-teman,
abang, dan kakak yang baru
kita kenal. Sedari pagi hingga petang
tanpa mengenal lelah. Disinilah kita diajarkan tentang arti kedisiplinan, kebersamaan,
serta kepedulian. Tepat 1 minggu kita telah menjadi orang yang berbeda dan telah
siap untuk dilantik menjadi siswa SMA Taruna Nusantara.
18 Juli 2009, hari yang akan menjadi awal sejarah kita disini. Janji
dan ikrar Tri Prasetya Siswa yang bergema dalam balairung pancasila pun telah menjadi bukti akan kuatnya tekad dalam diri ini untuk dilantik sebagai angkatan 20 SMA
Taruna Nusantara.
Melewati masa-masa PDK, untuk pertama kalinya kita ditempa dan dibina untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi manusia yang tidak hanya peduli pada diri-sendiri dan berkeras pada ego masing-masing. Dan untuk pertama kalinya, kita merasa rindu akan kampung halaman, sanak saudara, sahabat, terlebih pada kedua orang tua. Kita menjadi mengerti arti penting sebuah keluarga. Namun, kerinduan dan kesedihan tidak menghentikan langkah kita untuk terus berjuang. Tanpa kita sadari, disaat itulah muncul kebersamaan yang baru. Kebersamaan yang terikat dalam satu harmonisasi indah dalam tiap perbedaannya. Kebersamaan yang menjadikan kita kuat dan bertekad untuk terus berjuang tanpa mengenal lelah. Kebersamaan yang terukir indah di dalam hati serta sanubari kita.
Prasasti TN XX |
Melewati masa-masa PDK, untuk pertama kalinya kita ditempa dan dibina untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi manusia yang tidak hanya peduli pada diri-sendiri dan berkeras pada ego masing-masing. Dan untuk pertama kalinya, kita merasa rindu akan kampung halaman, sanak saudara, sahabat, terlebih pada kedua orang tua. Kita menjadi mengerti arti penting sebuah keluarga. Namun, kerinduan dan kesedihan tidak menghentikan langkah kita untuk terus berjuang. Tanpa kita sadari, disaat itulah muncul kebersamaan yang baru. Kebersamaan yang terikat dalam satu harmonisasi indah dalam tiap perbedaannya. Kebersamaan yang menjadikan kita kuat dan bertekad untuk terus berjuang tanpa mengenal lelah. Kebersamaan yang terukir indah di dalam hati serta sanubari kita.
3 bulan lamanya
menjalani masa PDK. Tawa dan tangis datang silih berganti. Begitu banyak kenangan yang telah terukir indah serta hal
baru yang kita dapatkan. Mengenai arti hidup, semangat, perjuangan, serta
pengorbanan. Masa-masa sulit yang telah
kita lewati akhirnya berbuah manis. 7 November 2009, kita telah berhasil
menyelesaikan satu masa penting dalam serangkaian proses kehidupan di kampus
ini. Upacara Penutupan PDK yang menjadi tonggak lahirnya pribadi baru. Menjadi
seorang siswa SMA Taruna Nusantara.
Juni
2010, memasuki tahun kedua kita sebagai siswa kelas XI. kita yang dulu selalu
mencontoh abang dan kakak. kini, harus mulai belajar untuk menjadi panutan bagi
adik-adik kita. begitu banyak hal yang kita lakukan di tahun ini. Karya wisata,
hulubalang, hingga menggantikan posisi abang dan kakak untuk memegang tampuk
kepemimpinan di sekolah ini. Belajar untuk memimpin, belajar menjadi lebih
dewasa dalam tiap tindakan yang kita ambil, serta belajar untuk saling
menghargai satu sama lain.
karwis kelas XI |
Bergulirnya
waktu membawa kita pada tahun ketiga di sekolah ini. Diawali pada bulan Juni
2011, menjadi siswa tertua dengan segala tanggung jawab yang teremban di pundak
kita. Inilah tahun terakhir kita. Tahun penentuan atas segala hal yang telah
kita perjuangkan selama ini dengan doa, semangat, serta dukungan. kita telah
berhasil melewati segalanya dan tanpa terasa tibalah kita di akhir perjalanan
cerita ini. Tiga tahun telah kita lewati bersama. Begitu banyak kisah yang
terjadi, begitu banyak kenangan yang tercipta dan begitu banyak hal yang telah
terukir dalam relung hati kita masing-masing.
Inilah
saatnya, membuat akhir cerita indah itu untuk kita kenang. Namun, tidak
berakhir. Jalinan cerita ini akan terus berjalan merangkai kisah-kisah baru.
Entah dimana kita berada pada akhirnya, ingatlah selalu pada janji dan ikrar
Tri Prasetya kita. Untuk memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa,
negara, dan dunia.